Pantau Langsung Hutan Indonesia
Hutan tropis Indonesia adalah salah satu yang tersisa di dunia. Namun, tanpa pengelolaan arif, dikhawatirkan tutupannya akan terus berkurang
Sangat miris mendapati kenyataan
bahwa Indonesia merupakan negara produsen karbon terbesar di dunia setelah
Amerika Serikat (AS) dan China. Lebih parah lagi, kedua negara tadi melepas
karbon sebagai akibat dari kegiatan industri, sementara negara kita dikarenakan
kerusakan hutan.
Hal ini menjadi salah satu titik
tolak Rhett A. Butler, pemilik situs Mongabay sekaligus seorang
pemerhati lingkungan untuk merilis situs Mongabay-Indonesia (www.mongabay.co.id)
pekan lalu (19/05). “Saya beruntung memiliki orang tua yang berbisnis di bidang
agensi perjalanan sehingga sejak kecil dapat melihat berbagai keindahan di
dunia, termasuk hutan-hutan tropis,” paparnya dalam pembukaan situs yang
berlangsung di salah satu mal ternama di Jakarta.
Sayang, dalam perkembangannya,
lanjut Butler, banyak terjadi perubahan atas kondisi hutan-hutan yang pernah ia
lihat. Saat ingin menuliskan keberadaan hutan di dunia dalam bentuk buku, pihak
penerbit menyarankan agar Butler membuatnya tanpa menyertakan foto-foto
mengingat berbagai perubahan telah terjadi.
Inilah titik tolaknya menggagas
situs Mongabay pada 1999. Lengkap dengan potret keberagaman hutan.
Dalam perkembangannya, layanan pun menjadi multi bahasa, tidak sebatas bahasa
Inggris. Seperti tagalog (Filipina) dan magyar (Hongaria).
Bahasa kita, juga menjadi
perhatiannya, utamanya mengingat kondisi hutan Indonesia semakin
memprihatinkan. “Lewat situs informasi dan edukasi Mongabay-Indonesia, kondisi
hutan kita dipaparkan secara transparan,” tambah Ridzki R Sigit, koordinator
Mongabay-Indonesia. “Selain isu hutan dan emisi Indonesia, kami juga menyajikan
informasi seputar keanekaragaman hayati serta pertanian.”
Harapannya, dengan kehadiran
situs hijau ini seluruh masyarakat Indonesia dapat turut memantau
keberadaan hutan bahkan turut memberikan kontribusi positif untuk
mempertahankan tutupan hutan tropis kita. Apalagi, saat peresmian situs
Mongabay-Indonesia juga diputar sebuah film dokumenter bertajuk
"Masyarakat Adat, Penjaga Hutan Sejati Indonesia."
Sejatinya, kita mesti merasa
bangga, bahwa hutan tropis Tanah Air merupakan salah satu yang tersisa di
dunia. Namun di sisi lain, tanpa pengelolaan secara arif, dikhawatirkan
tutupannya akan terus berkurang. Saat ini, Papua merupakan kantong hutan
terbesar di Indonesia, sedangkan Jawa—sebagai pulau terpadat di dunia—merupakan
daerah dengan hutan paling sedikit, jumlahnya hanya lima persen dibanding
daratannya.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/pantau-langsung-hutan-indonesia